Gunung sibuatan, terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera utara. Ada 2 jalur pendakian yang dapat di pilih, via desa Nagalingga dan via desa Pancur batu. Gunung yang tersohor di Sumatera utara ini memiliki ketinggian 2457 Mdpl yang tertinggi di antara gunung-gunung lain di provinsi ini, dengan bentang alam khas hutan hujan yang lembab dan lumpur yang tebal menjadikan gunung ini cukup sulit untuk didaki, terlebih dimusim penghujan.
Note: Jalur pendakian dari pos bayangan 1 menuju pos bayangan 2
Ini adalah jalur pendakian via desa pancur batu. Terlihat bagaimana lumpur menghiasi jalur pendakian. Foto ini saya abadikan bulan januari diawal tahun 2020, dengan medan yang cukup sulit ditambah jalur yang berlumpur terasa sangat menyulitkan untuk mendaki gunung ini bukan. Tapi sayangnya tantangan gunung sibuatan belum cukup sampai disitu, masih ada tantangan lain yang harus dihadapi.
Yaitu Air bersih. Inilah potret pos 1 gunung sibuatan via pancur batu. Pos ini adalah satu-satunya sumber mata air bagi para pendaki untuk dapat menemukan air bersih via jalur pancur batu. Jarak dari pos 1 dan puncak timur atau puncak bendera (area camp) sangat jauh, butuh waktu 4-5 jam trakking, olah karenanya para pendaki wajib mengisi persediaan air mereka di pos ini. Air yang mengalir disini ialah aliran dari mata air gunung sibuatan. Pada halikatnya, mata air akan mengeluarkan air yang jernih bukan. Tapi sayangnya, terlalu banyak para pendaki yang ugal-ugalan dalam mengambil air menyebabkan rusaknya sumber air, ditambah curah hujan yang tinggi membuat para pendaki harus pintar-pintar dalam mengambil air disini.
Dan inilah penampakan puncak timur atau biasa disebut puncak bendera, area camp bagi para pendaki sebelum summit menuju puncak gunung sibuatan. Masih dengan menu yang sama, lumpur masih menjadi teman setia disini. Dan bahkan dimusim penghujan lumpur di area camp dapat sedalam mata kaki orang dewasa. Luar biasa bukan.
Posting Komentar